Perjalanan Cibiru

Posted by Mustopa Almurtaqi Makarima 0 komentar
Bismilahirrohmanirrohimi

Ditengah ramainya jalan raya, disaat sesaknya udara tengah hari, seakan lidahnya matahari menjilat ubun-ubun ini. aku berdiri menelusuri sepanjang jalan itu, menuju kesebuah tempat dimana aku diam. perjalananku sambil menunggu bus datang semakin lama semakin melelahkan, cape, haus, lelah dan tenggorokanpun terasa kering, cacing-cacing dalam perut mulai kedengaran demo meminta-minta sumbangan sesuap nasi, tapi aku tidak peduli itu. yang ada difikiranku adalah bus itu, bus warna biru. badan lelah sudah namun bus belum juga menghampiri. sambil menunggu datangnya bus lumayan ada sedikit waktu untuk menyegarkan suasana badan yang sudah habis tenaga, akibat perjalanan kaki yang begitu panjang. dalam hatiku terbesit ingin membeli sesuatu.

"permisi"... sapaku kepenjaga warung.
"ya a a a ada apa, eh maaf mau beli apa,?" tanya tukang warung tergugup memandangku
"ada rokok djisamsue.? beli sebungkus" aku balik nanya sambil mengambil segelas minuman dingin, kemudian aku minum hingga tak tersisa satu tetespun, setelah itu keadaat kembali normal, rasa haus hilang seketika, dan tenaga baru datang kembali.
"ini rokoknya"
"ya terima kasih" setelah aku bayar rokok dan minuman, aku bergegas melanjutkan perjalanan.

Diperjalanan aku melihat seseorang dari kejauhan, terlihat tidak jelas, dia sendirian. hatiku mengira dia juga sedang menuju bus yang sama, yaitu bus biru jurusan cibiru. dengan ditemani tariknya matahari aku berjalan mendekati orang itu, semakin dekat semakin jelas kelihatan. dia adalah gadis muda, cantik, putih dan bertubuh langsing, berkerudung model ibu-ibu pengajian.

"Mau kemana teh" sapa aku sambil melangkahkan kaki dan mendekat kepadanya.
"Mau ke cibiru" jawabnya dingin tanpa ekspresi sedikitpun
"Aku juga Mau kecibiru, kamu mau naik apa kesana..?" Aku pura-pura bertanya dan pura-pura ingin tahu, dari pertanyaan itu, bukan jawabannya yang aku tunggu tapi suaranya yang merdu itu bisa berbunyi lagi meski hanya satu kata, rupanya aku saat itu memiliki hati kecil, ada simpati padanya.
"Bus" jawabnya pendek, dingin, tak ada ekspresi, menyakitkan hati..

saat percakapanku dengannya berlangsung tiba-tiba dia melambai-lambaikan tangannya kejalan sambil bilang "kiri-kiri". rupanya dia mau naik angkot, tidak jadi pake bus. aku bertanya-tanya pada diri sendiri "kenapa dia naik angkot padahal tadi dia bilang mau naik bus, oh mungkin karena dia tidak ingin satu bus bersamaku, atau mungkin dia terburu-buru". aku mendingan berbaik sangka aja, dia itu mungkin karena terburu-buru, ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan.

tidak lama kemudian, bus pun datang, alhamdulillah meskipun penuh dan sesak tapi masih bisa menampung beberapa orang lagi. tidak mikir panjang, aku segera naik, dan mungkin karena nasibku hari ini kurang beruntung, aku terpaksa berdiri di dalam bus, karena bus saat itu isi penuh. yang berdiri bukan hanya aku, banyak merekapun yang berdiri. setelah beberapa menit kemudian ada beberapa orang yang turun satu persatu sehingga kursi terlihat kosong, dan alhamdulilah akhirnya perjalananku bisa sambil duduk manis di dalam bus tua itu sampai tempat tujuan..
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perjalanan Cibiru
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/04/perjalanan-cibiru.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Aku Menulis Karena Alloh.