Pengertian Sosiologi Sastra Marxis
0
komentar
Sosiologi sastra marxis merupakan salah satu pendekatan sosiologi sastra yang mendasarkan pada teori marxis (marxisme). Menurut Marx dan Engels, dalam masyarakat terdapat dua buah struktur: infrastruktur dan superstruktur. Dalam masyarakat superstruktur memiliki fungsi esensial untuk melegitimasi kekuatan kelas sosial yang memiliki alat produksi ekonomi, sehingga ide-ide dominan dalam masyarakat adalah ide-ide kelas penguasanya (Eagleton,2006). Produksi ide, konsep, dan kesadaran pertama kalinya secara langsung tidak dapat dipisahkan dengan hubungan material antarmanusia, bahasa kehidupan nyata. Pemahaman, pemikiran, hubungan spiritual antarmanusia muncul sebagai rembesan langsung terhadap perilaku material manusia. Perilaku material tersebut dinamakan infrastruktur, sementara ide, konsep, dan kesadaran merupakan superstruktur.
Marxisme menegaskan bahwa,
bukan kesadaran yang menentukan kehidupan, tetapi kehidupanlah yang menentukan
kesadaran. Hubungan sosial antarmanusia diikat dengan cara mereka memproduksi
kehidupan materialnya. Jumlah total dari hubungan produksi ini merupakan struktur
ekonomi masyarakat, landasan yang sesungguhnya yang meningkatkan legalitas
dan superstruktur politis dan sesuai
dengan bentuk-bentuk yang pasti dari
kesadaran sosial. Landasan kehidupan material (infrastruktur) mengkondisikan
proses kehidupan sosial, politik, dan intelektual (superstruktur).
Perkembangan masyarakat, tidak
dapat dipisahkan dari kekuatan-kekuatan produktif. Menurut Marx (via Faruk,
2003:6-7) sejarah manusia berkembang dalam kaitannya dengan proses produksi
yang ditandai dengan adanya konflik antarkelas. Masyarakat komunal primitif
membuka jalan bagi masyarakat perbudakan, yang pada gilirannya berkembang
menjadi feodalisme yang membuka jalan bagi munculnya kapitalisme. Dalam
perkembangan masyarakat tersebut Marx (via Faruk, 2003:6-7) menguraikan bahwa
setiap zaman dicirikan dan distrukturkan oleh tipe-tipe produksi dan pemikiran
yang berhubungan dengannya. Pembagian masyarakat menjadi tuan dan budak, bangsawan
dan hamba, pengusaha dan buruh, tidak hanya berakhir pada tatanan produksi,
melainkan menjalar ke wilayah-wilayah kehidupan lain. Oleh karena itu,
hubungan-hubungan sosial, lembaga-lembaga, hukum –hukum, agama, filsafat, dan
kesusastraan, sebagai supertruktur masyarakat, mencerminkan dan terutama sekali
ditentukan oleh infrastruktur masyarakat yang berupa hubungan produksi di atas.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengertian Sosiologi Sastra Marxis
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/04/pengertian-sosiologi-sastra-marxis.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5