Pengertian Ciri Dan jenis Sastra Imajinatif

Posted by Mustopa Almurtaqi Makarima 0 komentar
Bismillahirrohmanirrohim

A.     Pengertian Sastra Imajinatif
Sastra imajinatif adalah sastra yang berupaya untuk menerangkan, menjelaskan, memahami, membuka pandangan baru, dan memberikan makna realitas kehidupan agar manusia lebih mengerti dan bersikap yang semestinya terhadap realitas kehidupan. Dengan kata lain, sastra imajinatif berupaya menyempurnakan realitas kehidupan walaupun sebenarnya fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu penting dalam sastra imajinatif.

B.     Ciri-ciri Sastra Imajinatif
Sastra Imajinatif mempunyai ciri-ciri, diantaranya:
Ø  Bersifat khayali.
Ø  Menggunakan bahasa yang konotatif.
Ø  Memenuhi syarat estetika seni.

C.     Jenis-jenis Sastra Imajinatif
Jenis-jenis sastra imajinatif diantaranya:
1.      Cerpen adalah cerita atau narasi (bukan analisis argumentastif) yang fiktif (tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi dimana saja dan kapan saja) serta relatif pendek.
Putu arya Tirtawirya dalam bukunya (1980)  menyatakan bahwa sebuah cerpen atau short story, pada dasarnya menuntut, jelasnya perwatakan pada tokoh cerita. Sang tokoh menjadi sentral ide cerita.
Mery Sedgwick mengatakan bahwa “cerita pendek adalah penyajian suatu keadaan tersendiri atau suatu kelompok keadaan yang memberikan kesan yang tunggal pada jiwa pembaca. Cerita pendek tidak boleh dipenuhi dengan hal-hal yang tidak perlu (Noto Susanto 1957 : 29).

2.      Novel adalah bentuk sastra yang paling popular didunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, lantaran daya komunitasnya yang luas. Pada masyarakat (Jakob Sumardjo).
Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya sosial, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
     Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu: unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan karena sangat berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
Novel adalah karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsik (Paulus Tukam, S.Pd).

·         Unsur-unsur Novel


A. Unsur Instrinsik

Unsur intrinsik novel sebagai berikut:

1.      Tema
Tema adalah ide pokok atau permasalahan utama yang mendasari suatu jalan cerita.

2.       Setting
Setting adalah latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita. Setting sendiri meliputi waktu, tempat, dan sosial budaya.
3.    SudutPandang
Sudut pandang adalah bagaimana pengarang bisa menggunakan sudut pandang aku sebagai tokoh utama dan tokoh kau sebagai tokoh ketiga.
4.      Alur atau Plot 
Merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi dua yaitu alur maju dan alur mundur. Alur maju adalah peristiwa bergerak dengan kronologis mulai dari awal cerita sampai akhir. Sedangkan alur mundur adalah berkaitan dengan cerita yang sedang berlangsung. Biasanya menceritakan kejadian dahulu.

5.      Penokohan
Penokohan menggambarkan karakter untuk pelaku. Pelaku bisa diketahui karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal.
6.      Gaya bahasa
Merupakan gaya bahasa yang dominan dalam sebuah novel.

B.     Unsur ekstrinsik
Unsur ini meliputi
Ø  latar belakang penciptaan
Ø  sejarah
Ø  biografi pengarang

-       Nilai-nilai yang terkandung dalam novel
a.       Nilai sosial
 Nilai sosial ini bertujuan agar seseorang mengetahui dan memahami kehidupan manusia lain.
b.      Nilai hedorik
Bertujuan memberikan kesenangan  kepada pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan.
c.       Nilai koleksi
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat daerah lain.
d.      Nilai etik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat memanusiakan  para pembacanya

3.      Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya.[2] Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dialog dalam drama dapat berbentuk bahasa prosa maupun puisi. Dalam drama modern  kebanyakan dialog ditulis  dalam bentuk prosa. Unsur yang menonjol dari puisi dalam drama adalah bunyi dan irama bahasanya, kadang-kadang juga imaji dan penggunaan simbol-simbol.
4.       Roman adalah bentuk prosa baru yang berupa cerita fiksi yang masuk golongan cerita panjang, yang isinya menceritakan kehidupan seseorang atau beberapa orang yang dihubungkan dengan sifat atau jiwa mereka dalam menghadapi lingkungan hidupnya.


Menurut problem serta tema roman dibedakan menjadi:
a.       Roman sosial
b.      Roman adat istiadat
c.       Roman sejarah
d.      Roman psikologi
e.       Roman perjuangan
Menurut sifat dan mutu karangannya, roman dibedakan menjadi:
a.        Roman Bermutu adalah Roman yang memiliki nilai sastra tinggi.
b.      Roman Picisan adalah Roman yang kurang bernilai sastra.

DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, Jakob, dan Saini K. M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Mulyana, Selamat.1952. Bimbingan Seni Sastra. Jakarta Balai Pustaka.
Pradopo, Djoko Rahmat. 2008, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya. Penerbit Pustaka Pelajar.



[1] Sumardjo, Jakob dan Saini K. M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta. PT Gramedia. Hal. 37.
[2] Sumardjo, Jakob dan Saini K. M. 1988. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta. PT Gramedia. Hal. 31.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengertian Ciri Dan jenis Sastra Imajinatif
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/04/pengertian-ciri-dan-jenis-sastra.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Aku Menulis Karena Alloh.