Semuanya Harus Sudah Terukur

Dalam aktifitas kehidupan yang kita jalani tentu saja memiliki tanjakan dan pudunan begitu juga belokan atau tikungan. keidupan tidak ada yang lurus selamanya. Dalam kehidupan tentu saja ada yang mudah ada juga yang susah, tidak mungkin hidup mudah selamanya atau susah selamanya. semuanya tentu saling berganti seperti bergantinya malam dengan siang. begitu juga bahagia dan sedih. hari ini bahagia mungkin hari esok kebahagiaan akan pergi dari kita dan kemudian digantikan kesediahan, atau hari ini kita sedang sedih karena ada beberapa faktor yang membuat kita menjadi sedih, faktornya apakah karena ditinggal orang yang kita cintai atau karena kita harus meninggalkan orang yang kita sayangi. namun ketika bersedih atau ketika dalam kesulitan usahakan untuk bersabar, semuanya sudah terukur dengan qudrot dan irodat-Nya, sebagai manusia kita hanya memiliki kewajiban untuk berusaha, yaitu berusaha untuk menjadi orang yang bahagia selamanya.

ketika kebahagiaan dan kemudahan datang memeluk erat kehidupan kita maka bersyukurlah, tidak peduli apapun bentuk syukurnya. tidak peduli dengan mendirikan shalat-shalat sunat atau bacaan al-quran, atau bahkan mencari ilmu pengetahuan, semuanya jika dilandasi dengan niyat atau rasa syukur pasti semuanya itu adalah tanda atau bukti syukur kita kepada tuhan. karena kebahagiaan itu nikmat dan karena kenikmatan itu wajib disyukuri maka mutlak semuanya wajib disyukuri. ya wajib disyukuri. yang namanya wajib berarti tidak boleh ditinggalkan. artinya jika tidak mau mensukurinya berarti sudah melanggar hukum. 

Judul: Semuanya Harus Sudah Terukur
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5