Hingga akhirnya Yanto Mendapatkan Ilmu Laduni

Posted by Mustopa Almurtaqi Makarima 0 komentar
Bismilahirrohmanirrohimi

"gini to, saran dari anemah, kalo ente ingin selalu tampil maksimal, ente harus maksimal dalam persiapannya, sok dari sekarang ente pake kesempatan ini untuk memaksimalkan persiapan buat nanti. ente sekarang beda dengan ente dulu, sekarang ente memiliki tanggung jawab yang sangat besar, ente memiliki tugas yang sangat berat, tugas ente ini tidak sembarangan tugas, tugas ente itu melibatkan ratusan jiwa. jadi jika ente tidak benar-benar melaksanakan tugas itu dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga mungkin akan banyak korban" 

"ya aku paham ram, emang itu tugasku tugas yang benar-benar melibatkan ratusan jiwa. sukses atau gagalnya mereka itu tergantung kepadaku, sebab aku yang mengelola semuanya, mengelola semua pendidikannya. aku faham itu, benar-benar aku faham. tanfa harus engkau ingetin juga aku udah faham. terimakasih ram, engkau telah memberikan nasihatnya, nasihat yang sangat membantu, terimakasih juga engkau telah memberikan masukannya untuk memaksimalkan persiapan, ya insya alloh akan aku maksimalkan semuanya, sekuat tenaga aku akan berusaha demi kesuksesan mereka" ungkap yanto sambil mengungguk-ngunggukan kepalanya.

"ya syukurdeh kalo gitumah, semoga hidup ente berarti bagi banyak orang. to ada satu lagi yang harus bener bener engkau lakukan, yaitu pengabdian yang sesungguhnya, ente jangan setengah-setengah mengabdinya, jangan tanggung-tanggung kalo mengabdi, teruslah mengabdi, dimanapun dan kapanpun, itu juga kalo entenya mau menjadi orang yang bermanfaat bagi ummat" ramdan menambahkan masukannya sambil menyemangati yanto yang kelihatannya mulai letih dan kurang semangat menjalankan semua tugasnya.

Sudah beberapa bulan yanto mendapatkan tugas yang menurutnya berat, dia ditugaskan oleh seorang kiyai untuk mengelola pesantrenya, melanjutkan perjuangan sangkiyai, mengganti kiyai mengajar. akhir-akhir ini pak kiyainya sering keluar pesantren,. pada suatu hari pak kiyai berpesan kepada yanto agar menjadi badalnya mengajar kepada santri saat beliau tidak ada ditempat, saat itu yanto memang merasa keberatan untuk mengiyakannya, namun mau tidak mau demi menghormati gurunya diapun harus mengiyakannya.

Hari terus berlalu, waktu terus berputar tanpa henti dan tanpa rem, dari detik menjadi menit, menit menjadi jam, menjadi hari dan seterusnya. suasana hati yanto semakin resah, mengingat dirinya yang merasa belum mampu untuk menggantikan pak kiyai ngajar para santrinya, dia selalu merenung dan berfikir setiap hari, mencari-cari solusi, sehingga pada suatu hari dia mendapatkan ide cemerlang, saat itu dia memutuskan untuk belajar dan mendalami kitab-kitab yang biasa dibahas di pesantren itu secara privat. di sini akan menceritakan sebuah pesantren yang terletak di sebuah gunung. meski letaknya digunung tapi keadaan selalu ramai dengan ratusan santri yang sedang belajar di sana, dari kejauhan selalu terdengar para santri yang sedang berdiskusi, ada juga yang sedang menghafal kitab-kitab, ada juga yang sedang asyik dengan lagam-lagam melantunkan ayat-ayat alquran.

sutu malam, lagin terlihat gelap, angin dingi sudah mulai menghembuskan kedinginannya, malam itu tidak ada satupun bintang yang berkedip menghiasi langit. saat itu yanto sedang duduk manis disebuah kamar kecil, menghadapi tumpukan kitab, satu persatu iya buka halaman demi halaman, setiap halamannya dia cermati dalam-dalam, setelah selesai memahami satu halaman kemudian dia mengambil kitab lainnya yang membahas hal yang sama, pada halaman ini dia sedang memahami tentang wudhu, dia kumpulkan referensi-referensi tentang wudhu. dengan asyiknya, satu malam full yanto memahami kitab, bahkan sapai adzan subuh terdengar dia tetap asyik dengan kitabnya, tidak ada ngantuk sedikitpun.

hari demi hari seperti itu kebiasaan yanto, setiap malam tidak tidur, jadwal tidurnya dia pindahkan ke waktu siang, itu juga kalau ada waktu yang luang. tapi anehnya dari seorang yanto ini dia kuat bertahan berhari-hari begadang, terkadang ia lupa minum lupa makan, dia sangat mencintai ilmu. dia selalu ingat pesan-pesan ramdan, teman dekatnya dulu di waktu dia masih mondok disalah satu pesantren fiqih di jawa timur. ramdan selalu mengingatkannya untuk selalu memaksimalkan persiapan.

Setiap hari yanto selalu terbiasa mengajar para santri, semakin lama dia semakin lancar dan semakin menguasai suasana. awal-walnya dia selalu mengeluh karena keterbatasan kemampuannya dalam menyampaikan ilmu-ilmu yang dimilikinya, namun lambat laun dia mulai merasakan bahwa akhir-akhir ini rasanya ada sebuah keajaiban yang baru disadarinya, dia mulai merasakan ada ilmu-ilmu baru yang selalu mengalir kepada otaknya, dia mampu memahaminya meskipun sebelumnya tidak pernah mempelajarinya. rupanya akhir-akhir ini dia dianugrahi ilmu laduni. dia mendapatkan ilmu laduni berkah pengabdiannya yang sepenuh hati kepada sang kiyai. 
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hingga akhirnya Yanto Mendapatkan Ilmu Laduni
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/04/hingga-akhirnya-yanto-mendapatkan-ilmu.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Aku Menulis Karena Alloh.