JANGAN

Posted by Mustopa Almurtaqi Makarima 0 komentar

Jangan setengah-setengah mengabdi pada guru

Itulah kunci kesuksesan seseorang yang sedang mengikuti program pembelajaran di salah satu pesantren. Kebiasaan di pesantren adalah ta’dzim dan bakti kepada guru untuk mendapatkan berkah dan doa guru tersebut. Konon katanya hal yang paling penting di pesantren adalah mendapatkan doa guru karena dengan demikian hidup akan bermanfaat dan bertambah berkah. Zaman dahulu konsep berkah masih mashur dan diyakinikeberadaan dan keampuhannya oleh kebanyakan orang, namun disamping itu ada juga sekelompok orang yang tidak meyakini hal tersebut bahkan lebih parahnya mereka membantah konsep barokah tersebut, seperti pemikiran orang-orang mu’tazilah.


Mengabdi kepada guru merupakan keharusan bagi seluruh santri sepanjang pengabdian itu bisa dikategorikan dalam ridho-Nya sehingga bisa dikatakan bahwa pengabdian itu hukumnya wajib dan jika ada salah satu santri/pelajar yang tidak mengabdi akan mendapatkan hukuman baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Hukuman yang diakibatkan dengan tidak mengabdi kepada guru : Pertama berbentuk fisik seperti hukum ta’jir, hukum ta’jir merupakan salah satu bentuk hukuman langsung seperti jika seorang santri tidak mengikuti shalat berjama’ah subuk maka diwajibkan baginya ngangkut batu dari kali kedepan asrama sebanyak sepuluh butir untuk kemudian dijadikan bahan bangunan. Hukuman tersebut tidak bertujuang menyiksa tapi untuk memberikan ketegasan bagi mereka agar tidak meninggalkan shalat berjama’ah. Dua berbentuk doktrin seperti apnggapan seseorang jika tidak mengabdi kepada gurunya maka hidupnya akan “kawalat” yaitu bahasa sunda yang bisa diartikan tidak barokah, hidup akan sengsara, tidak akan dipandang oleh masyarakat.

Jangan setengah-setengah mengabdi kepada guru, meski lelah, cape, pusing, kesel dan sejenisnya. Pengabdian yang seutuhnya akan menghasilkan keindahan dimasa depan. Menurut orang yang berpengalaman bahwa pengabdian di pesantren itu adalah segala-galanya. Jangan berputus asa mengabdi, hadapilah tantangan dan rintangan seberat dan sesulit apapun, yakinilah itu adalah merupakan pembelajaran untuk menjadi kuat dan tangguh menghadapi masalah selanjutnya. Yakinilah tidak mungkin ada kehidupan jika tidak ada ujian, bersiaplah menghadapi ujian-ujian yang nampak di hadapan mata. Allah tidak akan menguji diluar kemampuan seseorang, oleh karena itu yakinilah ujian itu dapat dilewati dan pasti bisa dihadapi, jangan mudah mengalah karena hal itu akan menumbuhkan karakter yang lemah. Jangan mau menjadi orang lemah karena orang lemah hidupnya akan tertindas binasa dan terhina...

Jangan mau menjadi orang lemah dan jangan merasa orang kuat karena perasaan bahwa orang yang merasa kuat pada dasarnya adalah kelemahan itu sendiri. Sekian dan semoga bermanfaat. Benarkanlah jika dalam penulisan ini terdapat pemahaman yang salah...
Wassalam...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: JANGAN
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/04/jangan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Aku Menulis Karena Alloh.