SEMIOTIK

Posted by Mustopa Almurtaqi Makarima 0 komentar
1.       Jelaskan pengertian semiotika secara etimologi dan terminologi?
Secara etimologi semiotika berasal dari bahasa Yunani semeion, yang berarti tanda. Sedang secara terminologi semiotika adalah cabang ilmu yang mengkaji tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda.
2.       Sebutkan 5 dari 19 objek kajian semiotika menurut Umberto Eco!
Semiotika binatang (zoosemiotics), tanda-tanda bauan (olfactory signs), komunikasi rabaan (tactile communication), kode kecapan (code of taste), paralinguistik (paralinguistics), semiotika medis (medical semiotics), kinesik dan proksemik (kinesics dan proxemics), kode-kode musik (musical codes), bahasa yang diformalkan (formalized languages), bahasa tertulis, alfabet yang tak dikenal, kode rahasia, bahasa alam (natural language), komunikasi visual (visual communication), sistem objek (system of objects), strukur plot (plot structure), teori teks (text theory), kode-kode budaya (cultural codes), teks estetik (aesthetical text), komunikasi massa (mass communication), dan retorika (rethoric).
3.       Apa yang anda ketahui tentang Charles Sander Pierce?
Charles Sander Pierce (1839-1914) adalah salah seorang dari dua bapak semiotika. Ia merupakan filsuf Amerika. Ilmu tanda yang dicetuskannya merupakan pengembangan dari logika. Ilmu tanda yang ia cetuskannya diberinama dengan semioika. 
4.       Apa yang anda ketahui tentang Ferdinand de Saussure?
Ferdinand de Saussure (1857-1913) adalah salah seorang bapak semiotika selain Charles S. Pierce. Ia lebih dikenal sebagai bapak linguistik modern yang lahir dan besar di Swiss. Kajian tanda yang dicetuskannya merupakan pengembangan dari teori-teori linguistik yang ia ciptakan sebelumnya. Ia menyebut ilmu tersebut dengan semiologi. Sebetulnya ia hanya menciptakan teori-teori linguistik. Tapi oleh penerus berikutnya seperti Roland Barthes, teori-teori linguistiknya menjadi teori semiologi yang lebih eksplisit.
5.       Jelaskan pengertian ikon, indeks, dan simbolbeserta contoh ketiga istilah tersebut?
Ikon adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena keserupaan atau kemiripan seperti foto. Indeks adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena hubungan sebab akibat, seperti asap sebagai tanda adanya api. Sedangkan simbol adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena kesepakatan, seperti gambar burung garuda sebagai simbol negara Indonesia. 

6.       Jelaskan pengertian langue – parole dan signifiant - signifie!
Langue merupakan bahasa dalam tataran konsep dan kaidah. Sedangkan parole adalah bahasa dalam tataran praktik berbahasa di masyarakat.
Signifiant-signifie merupakan dua aspek tanda, yang mana signifiant (signifier) merupakan gambaran akustik, sedangkan signifie (signified) merupakan konsepnya. Dalam bahasa Indonesia signifiant diterjemahkan dengan penanda, sedang signifie diterjemahkan dengan petanda. Contohnya kata (bunyi) “p-o-h-o-n”  merupakan citra akustis yang mana konsepnya adalah tumbuhan berbatang besar, beranting dan berdaun banyak.
7.       Apa yang anda ketahui tentang sintagmatik, dan paradigmatikserta berikan contoh untuk keduanya!
Sintagmatik adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda-tanda lain secara liner dalam ruang dan waktu yang sama. Dengan demikian hubungan itu disebut hubungan in presentia. Sedang paradigmatik adalah hubungan antara satu tanda dengan tanda-tanda lain tidak dalam ruang dan waktu yang sama, namun secara asosiatif.  Dengan demikian hubungan itu disebut hubungan in absentia. Kedua hubungan ini menurut Saussure akan memunculkan perbedaan (difference) nilai (valensi) suatu tanda yang terjadi akibat oposisi antara satu tanda dengan tanda lain.
Contoh kedua hubungan di atas adalah pernyataan ”Mahasiswa belajar di kampus.” Hubungan sintagmatik adalah hubungan antar tanda mahasiswa – belajar – di – kampus. Adapun hubungan paradigamtik misalnya tanda ‘mahasiswa’ bisa diganti dan akan berbeda nilainya dengan ‘mahasiswi’ dan ‘kampus’ akan berbeda dengan ‘sekolah’, dan untuk ini tidak bisa diganti.
8.       Jelaskan pengertian sinkronik dan diakronik serta berikan contoh untuk keduanya!
Sinkronik adalah penyelidikan bahasa pada suatu kurun waktu saja, seperti mempelajari bahasa Arab yang digunakan pada masa pra-Islam (zaman jahiliyyah). Sedangakan diakronik adalah penyelidikan bahasa yang dilakukan tidak hanya pada satu kurun waktu saja, tapi beberapa kurun waktu. Misalnya penyelidikan bahasa Arab pada masa jahiliyayah, Islam,  sampai masa dinasti Umayah.
9.       Apa yang anda ketahui tentang teori dekonstruksi dan berikan contohnya!
Teori dekonstruksi adalah teori tanda yang dicetuskan oleh Jacques Derrida, seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi Aljazair. Dalam teori itu, Derrida menolak konsep difference ‘perbedaan valensi’ yang diajukan Saussure, yang terjadi dalam hubungan sintagmatik dan paradigmatik. Menurut Derrida, tanda memiliki nilai tidak hanya karena perbedaannya (diferrence) dengan tanda lain, namun juga karena adanya penundaan (diferrance). Penundaan terjadi karena nilai sebuah tanda tidak dapat hadir seketika. Contohnya kata “sepuluh”, kata atau  tanda ini tidak serta-merta dapat difahami nilai (pengertiannya) sebelum dihubungkan dengan tanda lain, misalnya “buku”. Pada pernyataan “sepuluh buku”, masih ada tanda tanya, sepuluh buku apa? Kemudian dijawab dengan pernyataan “sepuluh buku linguistik”. Dari tanda “sepulu” ke “sepuluh buku”, kemudian “sepuluh buku linguistik” terjadi penundaan (differance), sehingga menimbulkan pengertian yang berbeda bagi pendengar. 
10.    Apa yang anda ketahui tentang teori mitos Roland Barthes dan berikan contoh?
Teori mitos adalah teori yang dikembangkan Roland Barthes dari teori semiologi Saussure. Roland Barthes menganggap teori semiologi Saussure hanya merupakan sistem semiologi tahap pertama. Ia merasa perlu untuk membentuk sistem semiologi tahap kedua. Sistem pertama, ia sebut sebagai sistem linguistik, sedang sistem kedua ia sebut sebagai sistem mitos atau mitis. Mitos dalam pandangan Barthes adalah suatu sistem komunikasi yang di dalamnya terdapat suatu pesan. Mitos merupakan sistem penandaan (mode of signification) dan suatu bentuk (a form).
Jika dalam sistem linguistik, tanda (sign) dibentuk oleh dua unsur, yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Maka dalam sistem mitis, Barthes membuat hal sama, namun dengan istilah yang berbeda, yaitu sign menjadi signification, signifiermenjadi form dan signified menjadi concept. Sistem linguistik menjadi form dalam sistem mitis. Tujuan teori mitos ini adalah untuk mengungkap ideologi di balik tanda.
Contohnya adalah ungkapan salam. Ungkapan assalamu’alaikum dalam sistem linguistik menjadi penanda. Adapun petandanya adalah makna ungakapan tersebut, yaitu semoga keselamatan tercurah bagimu. Semua sistem linguistik ini menjadi form pada sistem mitis, dan yang menjadi conceptnya adalah bahwa orang yang mengucapkan ungkapan tersebut adalah seorang muslim atau berideologi Islam. 
  
11.    Analisislah kata Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan teori oposisi binner (signifiant & signifie) dari Saussure!
Signifie

Al-Quraisy
Signifant

Suku Quraisy

12.    Analisislah kata Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan teori sintagmatik dan paradigmatik dari Saussure!
Dalam surat al-Quraisy, simbol-simbol yang muncul menyertai simbol Quraisy adalah īlāf, rihlah, syitā dan shaif. Dengan demikian secara sintagmatik, nilai atau makna simbol Quraisy bisa diketahui dengan ilaaf (kebiasaan atau tradisi), rihlah (bepergian untuk berdagang), syita (musim dingin) dan shaif (musim panas). Namun ketika disebut Quraisy dalam benak kita terlintas suku-suku Arab yang lain seperti  Kinanah, Hudzail, dan Tamim. Hubungan antara antara Quraisy dengan Kinanah, Hudzail, dan Tamim itulah yang disebut dengan hubungan paradigmatik.      
13.    Carilah ideologi di balik kata Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan teori mitos Roland Barthes?
Kata Quraisy dalam level linguistik (level I) merupakan signifiant (penanda) yang signifie (petanda) –nya adalah suku Quraisy. Level mitis untuk kata Quraisy terbagi dua, level II mengungkap konsep Quraisy pada masa pra-Islam atau zaman jahiliyah, dan level III mengungkap konsep Quraisy pada masa Islam atau konsep Quraisy menurut Al-Qur’an dalam hal ini menurut surat al-Quraisy. Konsep Quraisy pada pra-Islam atau zaman jahiliyah adalah satu suku di jazirah Arab yang terpandang karena sebagai penguasa kota Makkah, pelayan Ka’bah (tempat suci) dan suku yang punya tradisi berdagang yang kuat. Kemudian konsep Quraisy pada masa Islam adalah satu suku yang memiliki tradisi berdagang ke Yaman pada musim dingin (syitaa) dan ke Syam pada musim panas (shaiif) dengan memegang ajaran-ajaran agama Ibrahim (fal ya’buduu rabba haadzal baiit). Dan Muhammad menjadi contoh pedagang Quraisy yang berdagang seperti itu.
Dengan demikian, pada level II ideologi yang ditemukan adalah aristokratisme dan materialisme. Sedang pada level  III, ideolog yang ditemukan adalah materialisme dan spiritualisme. Berikut ini adalah tabel untuk uraian di atas.
Quraisy
Suku Quraisy



I




Suku di jazirah Arab yang terpandang karena sebagai pengauasa kota Makkah, pelayan Ka’bah dan suku yang punya tradisi berdagang yang kuat. (Konsep Pra-Islam/zaman jahiliyah) 


II


Suku yang punya tradisi berdagang ke luar Arab (Yaman & Syam) dengan memegang ajaran-ajaran agama Ibrahim (Konsep Islam berdasarkan surat al-Quraisy)
III
14.    Carilah tanda ikonis, indeksial dan simbolis untuk kata Quraisy dalam surat al-Quraisy!
Tanda ikonis adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena keserupaan atau kemiripan. Dalam tanda berbentuk bahasa (lisan maupun tulisan), kemiripan terjadi pada kesesuaian antara bahasa dengan apa yang terjadi di luar bahasa. Pada surat al-Quraisy kata Quraisy memiliki kebiasaan melakukan perjalanan pada musim dingin dan panas. Hal ini mirip atau sama dengan kebiasaan kaum Quraisy yang memiliki tradisi melakukan perjalanan untuk berdagang. Pada  musim dingin mereka berdagang ke Yaman, sedang pada musim panas mereka berdagang ke Syam.
Tanda indeksial adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena hubungan sebab akibat. Kata Quraisy berasal dari kata qarasya yang artinya mengumpulkan (harta). Maka pantaslah suku itu dinamai dengan Quraisy. Karena mereka adalah suku yang pandai mengumpulkan harta dengan cara berdagang. Jadi tanda atau penamaan Quraisy pada suku itu muncul karena mereka punya tradisi melakukan qarasya dengan cara berdagang.  
Tanda simbolik adalah tanda yang terhubung dengan objek tertentu karena kesepakatan. Jika disebut kata Quraisy, orang sudah bersepakat bahwa itu adalah tanda kemuliaan dan kesejahteraan. Kemulian muncul karena Quraisy merupakan penguasa Makkah, pelayan Ka’bah dan suku yang telah melahirkan seorang Nabi. Kesejahteraan mucul karena Quraisy merupakan suku yang kaya karena pandai berdagang.
15.    Analisislah kata al-Quraisy dalam surat al-Quraisy dengan teori dekonstruksi!
Surat al-Quraisy ayat 1-2 menjelaskan bahwa suku Quraisy memiliki tradisi berdagang yang kuat hingga ke luar Arab (Yaman dan Syam). Kedua ayat itu sebetulnya menunjukan bahwa Quraisy adalah simbol kekuatan ekonomi di jazirah Arab yang patut dicontoh oleh suku-suku lain. Kesan sementara yang ditangkap adalah bahwa suku Quraisy sukses semata-mata karena kerja keras mereka. Padahal tidak demikian. Pada ayat 3-4 Islam mendekonstruksi cara berfikir demikian, dengan menyatakan bahwa kesuksesan itu bukan karena kerja keras mereka dalam menjual dagangan, tetapi karena suku Quraisy memegang prinsip agama Ibrahim ketika itu, seperti yang telah dicontohkan Muhammad. Muhammad tidak hanya memakai kecerdikan akal, tapi memakai akhlak yaitu kejujuran sebagaimana diajarkan dalam ajaran Nabi Ibrahim yang hanif.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: SEMIOTIK
Ditulis oleh Mustopa Almurtaqi Makarima
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://akumenuliskarenaalloh.blogspot.com/2013/03/semiotik.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Cara Buat Email Di Google | Copyright of Aku Menulis Karena Alloh.